Profil Vihara
Nama Vihara : Vihara Vajra Bumi Giri Putra (慈藏同修會)
Tahun berdiri : 20 April 1997
Alamat : Jl. Depok Segaralangu RT 04, RW 04 Desa Segaralangu, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53262
Sekte : Tantrayana Zhenfo Zong
Lembaga Naungan : Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia
Website : viharavajrabumigiriputra.wordpress.com
Bhaktisala : Altar Utama, Altar Dewa Tahunan, Altar Dewa Bumi
Kegiatan Rutin :
1. Jadwal Puja Bhakti : Setiap hari pukul 19.00 – 21.00 Wib
2. Pujasanti bapak-bapak : Setiap hari selasa pukul 19.30 – 21.00 Wib
3. Pujasanti Ibu-ibu : Setiap hari minggu pukul 16.00 – 17.30 Wib
4. Sekolah Minggu : Setiap hari minggu pukul 08.30 – 10.30 Wib
5. Sekolah sore : Setiap hari senin – Sabtu pukul 15.00 – 17.00 Wib
Susunan Pengurus
Sesepuh : Djoyo Martono, Sadikin, Isma Taruna, Sugito, Suwandi.
Koord Pembina : PS. Siswadi SB
Anggota : Bikhu Lhama Padma Karya, Dharmaduta Basri Andi Siswoyo, Dharmaduta Dedi, Pandita Lokapalasraya Tasimun, Sri Astuti
Ketua Vihara : Suryaman
Sekretaris : Daryono, Dwinami Karlina
Bendahara : Sri Astuti
Ketua Bidang :
1. Pemuda : Tasno
2. Ibu-ibu : Rasmen
3. Remaja : Ngafito
4. SMB : Tri Okta Kriswanto
5. Sosial : Wasiah
6. Humas : Dartam
7. Dharma : Sri Astuti
8. Ritual : Pdt. Tasimun
Sejarah Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Asal Mula Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Vihara Vajra Bumi Giri Putra dahulu bernama Vihara Dharma Dvipa. Vihara Dharma Dvipa didirikan sekitar tahun 1970 atas prakarsa umat, bangunan yang sangat sederhana dengan bilik bambu itu didirikan diatas tanah milik Bapak Djoyo Martono yang merupakan ketua umat Buddha pada waktu itu. Seiring dengan berjalanya waktu, umat Buddha kian bertambah dengan banyaknya penganut kepercayaan yang beralih keyakinan ke agama Buddha sehingga vihara tidak mampu menampung umat untuk puja bhakti bersama. Kemudian Vihara Dharma Dvipa dipindahkan ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya dengan ukuran yang lebih besar.
Berkenaan dengan pembinaan, umat Buddha di Vihara Dharma Dvipa sempat beberapa kali beralih sekte, hal ini disebabkan karena daerahnya terpencil sehingga sulit dijangkau oleh rohaniawan agama Buddha dari sekte tertentu yang hanya satu atau dua kali datang untuk membina. Kemudian datang rohaniawan dari sekte berbeda, dan umat beralih ke sekte tersebut. Kurangnya pembinaan membuat umat Buddha seperti kehilangan arah kerohanian dan umat banyak yang keluar dari agama Buddha terutama generasi muda. Demikianlah hal ini terjadi sampai beberapa kali.
Kedatangan Majelis Tantrayana Kasogatan ke Vihara Dharma Dvipa pada tahun 1994 diikuti dengan beralihnya umat ke sekte ini. Pembinaan yang berkesinambungan seperti hembusan napas bagi umat yang seolah menghidupkan kembali semangat spiritual yang hampir padam. Tahun 1997 Misi Dana Paramita Majelis Tantrayana Kasogatan yang diprakarsai oleh Romo Pandita Purna Chandra memugar Vihara Dharma Dvipa menjadi bangunan permanen, Vihara Dharma Dvipa berganti nama menjadi Vihara Vajra Bumi Giri Putra Soemarsono. Nama tersebut diambil dari seorang tokoh sekte Kasogatan yang sangat berjasa yaitu Bapak Giri Putra Soemarsono. Dalam perkembanganya vihara tersebut kemudian di kenal dengan nama Vihara Vajra Bumi Giri Putra.
Sejarah Terbentuknya Organisasi Kepemudaan Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Pada tahun 1998 sampai pertengahan tahun 2000, Vihara Vajra Bumi Giri Putra kembali vakum. Bulan Juli tahun 2000 Majelis Tantrayana Kasogatan mengadakan Lokakarya di Cilacap, ketua vihara mengirim muda-mudi untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berawal dari kegiatan tersebut dan dengan dukungan serta bimbingan para sesepuh, muda-mudi menjadi penggerak keaktifan umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra. Muda-mudi semakin bersemangat dengan dibentuknya organisasi kepemudaan yaitu Ikatan Remaja Vihara Kasogatan Indonesia (IREVIKASI) pada tahun 2001 yang di ketuai oleh Tasno. Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Muda-Mudi Vihara Vajra Bumi Giri Putra (MUDIVIGIRA).
Karena tuntuan ekonomi sebagian besar pengurus dan anggota Mudivigira pergi merantau. Hal ini tidak menjadi kendala karena pengurus dan anggota Mudivigira di perantauan terus menjalin komunikasi dengan umat di desa. Anggota Mudivigira yang di Jakarta dan sekitarnya aktif mengikuti kegiatan di Viara Vajra Bumi Nusantara Tangerang Banten yang merupakan vihara pusat Majelis Tantrayana Kasogatan (sekarang Majelis Agama Budha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia).
Mudivigira menjadi tulang punggung bagi Vihara Vajra Bumi Giri Putra dalam berbagai aktifitas dan kegiatan. Mudivigira menjadi sumber perencanaan dan pembiayaan untuk setiap kegiatan. Hingga saat ini pengurus dan Anggota Mudivigira yang di Jakarta dan sekitarnya rutin mengadakan rapat bulanan di Vihara Vajra Bumi Nusantara Lippo Karawaci Tangerang Banten.
Purna Pugar Kedua Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Seiring berjalanya waktu, aktifitas umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Giri Putra semakin meningkat, pekembangan ekonomi umat cukup pesat, wawasan dan pemahaman Dharma Tantra semakin maju. Pada tahun 2010 Vihara Vajra Bumi Giri Putra kembali dipugar, altar dan sarana prasarana diperlengkap. Pemugaran Vihara Vajra Bumi Giri Putra diresmikan oleh Wakil Bupati Cilacap Bapak Tatto Suwarto Pamuji. Tahun 2013 ukuran altar kembali dirubah menjadi lebih panjang dari ukuran 2 meter menjadi 3,2 meter. Sisi naga altar utama dibuat altar Dewa Tahunan (太歲) dan disisi macan dibuat altar Dewa Bumi (土地公).
Dokumentasi di Kegiatan Vihara Vajra Bumi Giri Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar